Wednesday, June 23, 2010

Fahami Sebaiknya ; Hukum "Isbal".

Dari Ibnu ‘Umar diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat.” Kemudian Abu Bakar bertanya, “Sesungguhnya sebagian dari sisi sarungku melebihi mata kaki, kecuali aku menyingsingkannya.” Rasulullah Saw menjawab, “Kamu bukan termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong.” [HR. Jama’ah, kecuali Imam Muslim dan Ibnu Majah dan Tirmidizi tidak menyebutkan penuturan dari Abu Bakar.]

Dari Ibnu ‘Umar dituturkan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:

“Isbal itu bisa terjadi pada sarung, sarung dan jubah. Siapa saja yang memanjangkan pakaiannya karena sombong, maka Allah swt tidak akan melihatnya kelak di hari kiamat.” [HR. Abu Dawud, an-Nasa`i, dan Ibnu Majah]

Kata khuyalaa’ berasal dari wazan fu’alaa’. Kata al-khuyalaa’, al-bathara, al-kibru, al-zahw, al-tabakhtur, bermakna sama, yakni sombong dan takabur.

Mengomentari hadits ini, Ibnu Ruslan dari Syarah al-Sunan menyatakan, “Dengan adanya taqyiid “khuyalaa’” (karena sombong) menunjukkan bahwa siapa saja yang memanjangkan kainnya melebihi mata kaki tanpa ada unsur kesombongan, maka dirinya tidak terjatuh dalam perbuatan haram. Hanya saja, perbuatan semacam itu tercela (makruh).”

Imam Nawawi berkata, “Hukum isbal adalah makruh. Ini adalah pendapat yang dipegang oleh Syafi’iy.”

Imam al-Buwaithiy dari al-Syafi’iy dalam Mukhtasharnya berkata, “Isbal dalam sholat maupun di luar sholat karena sombong dan karena sebab lainnya tidak diperbolehkan. Ini didasarkan pada perkataan Rasulullah Saw kepada Abu Bakar ra.”

Namun demikian sebagian ‘ulama menyatakan bahwa khuyala’ dalam hadits di atas bukanlah taqyiid. Atas dasar itu, dalam kondisi apapun isbal terlarang dan harus dijauhi. Dalam mengomentari hadits di atas, Ibnu al-‘Arabiy berkata, “Tidak diperbolehkan seorang laki-laki melabuhkan kainnya melebihi mata kaki dan berkata tidak ada pahala jika karena sombong. Sebab, larangan isbal telah terkandung di dalam lafadz. Tidak seorangpun yang tercakup di dalam lafadz boleh menyelisihinya dan menyatakan bahwa ia tidak tercakup dalam lafadz tersebut; sebab, ‘illatnya sudah tidak ada. Sesungguhnya, sanggahan semacam ini adalah sanggahan yang tidak kuat. Sebab, isbal itu sendiri telah menunjukkan kesombongan dirinya. Walhasil, isbal adalah melabuhkan kain melebihi mata kaki, dan melabuhkan mata kaki identik dengan kesombongan meskipun orang yang melabuhkan kain tersebut tidak bermaksud sombong.”

Mereka juga mengetengahkan riwayat-riwayat yang melarang isbal tanpa ada taqyiid. Riwayat-riwayat itu diantaranya adalah sebagai berikut:

“Angkatlah sarungmu sampai setengah betis, jika engkau tidak suka maka angkatlah hingga di atas kedua mata kakimu. Perhatikanlah, sesungguhnya memanjangkan kain melebihi mata kaki itu termasuk kesombongan. Sedangkan Allah SWT tidak menyukai kesombongan.” [HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi dari haditsnya Jabir bin Salim].

“Tatkala kami bersama Rasulullah Saw, datanglah ‘Amru bin Zurarah al-Anshoriy dimana kain sarung dan jubahnya dipanjangkannya melebihi mata kaki (isbal). Selanjutnya, Rasulullah Saw segera menyingsingkan sisi pakaiannya (Amru bin Zurarah) dan merendahkan diri karena Allah SWT. Kemudian beliau Saw bersabda, “Budakmu, anak budakmu dan budak perempuanmu”, hingga ‘Amru bin Zurarah mendengarnya. Lalu, Amru Zurarah berkata, “Ya Rasulullah sesungguhnya saya telah melabuhkan pakaianku melebihi mata kaki.” Rasulullah Saw bersabda, “Wahai ‘Amru, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Wahai ‘Amru sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang melabuhkan kainnya melebihi mata kaki.” [HR. ath-Thabarni dari haditsnya Abu Umamah] Hadits ini rijalnya tsiqah. Dzahir hadits ini menunjukkan bahwa ‘Amru Zurarah tidak bermaksud sombong ketika melabuhkan kainnya melebihi mata kaki.

Riwayat-riwayat ini memberikan pengertian, bahwa isbal yang dilakukan baik karena sombong atau tidak, hukumnya haram. Akan tetapi, kita tidak boleh mencukupkan diri dengan hadits-hadits seperti ini. Kita mesti mengkompromikan riwayat-riwayat ini dengan riwayat-riwayat lain yang di dalamnya terdapat taqyiid (pembatas) “khuyalaa’”. Kompromi (jam’u) ini harus dilakukan untuk menghindari penelantaran terhadap hadits Rasulullah Saw. Sebab, menelantarkan salah satu hadits Rasulullah bisa dianggap mengabaikan sabda Rasulullah Saw. Tentunya, perbuatan semacam ini adalah haram.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, yakni perkataan Rasulullah Saw kepada Abu Bakar ra (“Kamu bukan termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong.”), menunjukkan bahwa manath (obyek) pengharaman isbal adalah karena sombong. Sebab, isbal kadang-kadang dilakukan karena sombong dan kadang-kadang tidak karena sombong. Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar telah menunjukkan dengan jelas bahwa isbal yang dilakukan tidak dengan sombong hukumnya tidak haram.

Atas dasar itu, isbal yang diharamkan adalah isbal yang dilakukan dengan kesombongan. Sedangkan isbal yang dilakukan tidak karena sombong, tidaklah diharamkan. Imam Syaukani berkata, “Oleh karena itu, sabda Rasulullah Saw, ‘Perhatikanlah, sesungguhnya memanjangkan kain melebihi mata kaki itu termasuk kesombongan.’ [HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi dari haditsnya Jabir bin Salim], harus dipahami bahwa riwayat ini hanya berlaku bagi orang yang melakukan isbal karena sombong. Hadits yang menyatakan bahwa isbal adalah kesombongan itu sendiri —yakni riwayat Jabir bin Salim—harus ditolak karena kondisi yang mendesak. Sebab, semua orang memahami bahwa ada sebagian orang yang melabuhkan pakaiannya melebihi mata kaki memang bukan karena sombong. Selain itu, pengertian hadits ini (riwayat Jabir bin Salim) harus ditaqyiid dengan riwayat dari Ibnu ‘Umar yang terdapat dalam shahihain….Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah yang menyatakan bahwa Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong hadir dalam bentuk muthlaq, sedangkan hadits yang lain yang diriwayatkan Ibnu ‘Umar datang dalam bentuk muqayyad. Dalam kondisi semacam ini, membawa muthlaq ke arah muqayyad adalah wajib….”

Dari penjelasan Imam Syaukani di atas kita bisa menyimpulkan, bahwa kesombongan adalah taqyiid atas keharaman isbal. Atas dasar itu, hadits-hadits yang memuthlaqkan keharaman isbal harus ditaqyiid dengan hadits-hadits yang mengandung redaksi khuyalaa’. Walhasil, isbal yang dilakukan tidak karena sombong, tidak termasuk perbuatan yang haram.

Tidak boleh dinyatakan di sini bahwa hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar tidak bisa mentaqyiid kemuthlakan hadits-hadits lain yang datang dalam bentuk muthlaq dengan alasan, sebab dan hukumnya berbeda. Tidak bisa dinyatakan demikian. Sebab, hadits-hadits tersebut, sebab dan hukumnya adalah sama. Topik yang dibicarakan dalam hadits tersebut juga sama, yakni sama-sama berbicara tentang pakaian dan cara berpakaian. Atas dasar itu, kaedah taqyiid dan muqayyad bisa diberlakukan dalam konteks hadits-hadits di atas. [Tim Konsultan Ahli Hayatul Islam (TKAHI)]

Fatwa Syeikh 'Athiyyah Shaqr - Solat 2 & 3

Soalan 2 : Adakah boleh seseorang itu solat nawafil (sunat) di rumah kemudian menuju ke masjid untuk menunaikan solat fardhu berjamaah?

Jawapan Syeikh ‘Athiyyah Shaqr : Ya , harus ia melakukan yang demikian itu. Sesungguhnya telah datang galakan dari Rasulullah SAW dalam masalah menunaikan solat nawafil (sunat) di rumah kerana menunaikan solat sunat di rumah adalah cahaya yang akan menerangi rumah kita dan tidak sepatutnya kita tidak menyirami rumah kita dengan cahaya solat.

Imam Muslim meriwayatkan bahawa sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda : “Jika seseorang kamu menunaikan solat di masjidnya maka hendaklah dia memastikan ada bahagian solat yang dijadikan di rumahnya (solat sunat) kerana bahawa sesungguhnya Allah SWT mengurniakan kebaikan untuk rumahnya dari solat yang dilakukan di rumahnya itu”.

Berkata Imam An Nawawi ; “Sesungguhnya telah digalakkan dalam menunaikan solat sunat di rumah adalah kerana ia lebih tersembunyi (dari pandangan manusia) dan lebih jauh dari riya’ dan lebih terjaga daripada perkara-perkara yang merosakkan amalan serta untuk memberkati rumah (dengan amalan solat sunat tadi) , dan menjadi sebab kepada tercurahnya rahmat dan dinaungi malaikat serta menjauhkan syaitan dari rumah itu”.

Soalan 3 : Jika seseorang terlewat dari menunaikan solat maghrib dan dia pergi ke masjid lalu mendapati solat Isyak telah didirikan, solat yang manakah yang harus ditunaikannya dahulu?

Jawapan Syeikh ‘Athiyyah Shaqr : Dalam kes seperti ini ia harus menunaikan solat Maghrib yang tertinggal tadi. Jika ia telah selesai menunaikan solat maghrib lalu ia dapati jamaah Isyak masih belum selesai maka itu merupakan kelebihan dan nikmat baginya untuk bersama dengan jamaah solat Isyak. Jika tidak sempat bersama jamaah isyak maka ia boleh solat berseorangan di belakang ataupun solat dengan jamaah yang lain pula.

Berkata jumhur para fuqaha’ , jika ia menunaikan solat Isyak sebelum solat maghrib yang ketinggalan disebabkan terlewat tadi maka batallah solatnya itu. Namun Imam Asy Syafie telah menghukumkan dengan sah solat orang yang mendahulukan Isyak dari Maghrib yang tertinggal tadi.

Jika Ia solat maghrib berjamaah bersama imam yang solat Isyak maka batallah solatnya di sisi jumhur kerana kewajipan kebersamaan antara doa solat (imam dan makmum). Namun tidak batal di sisi mazhab Imam Asy Syafie.

Dan wajib atasnya menunaikan solat maghrib dengan niat qadha’ (kerana terlewat dan masuk waktu solat yang lain).

Wednesday, June 16, 2010

Terjemahan Fatwa Sheikh 'Athiyyah Shaqr ~ Solat 1

Soalan 1 : Penerangan terhadap hadis “Tidak ada solat bagi jiran masjid melainkan di masjid”.

Jawapan Syeikh ‘Athiyyah Shaqr : Hadis ini diriwayatkan oleh ad Daru Quthni dengan sanad yang dhaif. Walaupun benar namun bukanlah yang dikehendaki dari Hadis ini bahawa solat di rumah itu batal dan tidak sah jika sekiranya berdekatan (berjiran) dengan masjid. Ini adalah kerana bumi itu seluruhnya adalah masjid sebagaimana yang telah ditegaskan oleh hadis yang sahih.
 
Adapun yang dimaksudkan oleh Hadis ini ialah solat itu tidak sempurna yakni pahalanya sedikit (solat di rumah) berbanding solat di masjid. Ini adalah kerana masjid itu adalah sebaik-baik tempat di atas muka bumi sepertimana yang dijelaskan oleh hadis dan solat berjamaah yang paling sempurna itu hanya berlaku di masjid.

Imam Muslim telah meriwayatkan hadis ancaman Rasulullah SAW kepada orang yang meninggalkan solat berjamaah di masjid dengan sabda Baginda ; “Dan jika sekiranya kamu menunaikan solat di rumah-rumah kamu sepertimana orang yang menyalahi sunnah ini di rumahnya maka bahawa sesungguhnya kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu. Dan jika kamu meninggalkan sunnah Nabimu maka sesatlah kamu”

Berkata Ibn Mas’ud ; “Tidaklah kami dapati orang-orang yang meninggalkan solat berjamaah di masjid itu melainkan mereka adalah orang yang munafiq secara terang-terangan”.

Kesimpulannya , bahawa wajib kita menerima kandungan hadis ini sebagai galakan kepada kita supaya menunaikan solat berjamaah di masjid. Lebih-lebih lagi bagi mereka yang rumahnya itu berdekatan dengan masjid. Dan bukanlah maksud hadis ini ialah batalnya solat orang yang menunaikan solat di rumah bagi mereka yang berjiran dengan masjid.

Monday, June 14, 2010

Mesti Baca ; INILAH AQIDAH UMNO ~ malaysiakini

Mantan perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad menyifatkan bantahan pembangkang terhadap usaha meluluskan lesen judi sukan di negara ini bukanlah disebabkan ajaran agama, tetapi demi kepentingan politik semata-mata.

"Bantahan itu kerana politik, bukan kerana Islam. Takkanlah DAP pun hendak dokong ajaran Islam. (Bila) DAP pun dapat sertai (bantahan), ini (menggambarkan) politik parti pembangkang hendak cari isu.



"Sedangkan dalam muktamar PAS ada cadangan suaya semua jenis judi diharamkan, tetapi PAS tak hendak," katanya ketika ditanya tentang bantahan pembangkang melalui pelbagai cara seperti ceramah dan demonstrasi.

Beliau mempersoalkan kenapa PAS lantang menentang judi sukan di negara ini kerana terdapat pelbagai lagi jenis judi lagi.

"Yang dia (PAS) kata tak boleh, (judi) sukan, bola sepak (sahaja). (Bantahan) ini politik, kita kena asingkan soal politik dengan soal agama.

"Bagi PAS, agama adalah alat politik mereka," katanya.

Bercakap dalam sidang media selepas berucap dalam perhimpunan 'Melayu Bangkit' di Kuala Terengganu hari ini, Dr Mahathir juga berkata masyakarat hendaklah mengakui, sama ada suka atau tidak, aktiviti perjudian memang berlaku di negara ini.

'Kalau Melayu berjudi, tangkaplah'



"Saya berpendapat bahawa ada lesen ataupun tidak, judi memang ada di negara kita ini kerana orang Cina memang suka berjudi.

"Tetapi kalau dia berjudi tanpa lesen, tidak ada cara untuk kita menentukan perjudian itu tidak berleluasa," katanya menyokong cadangan kerajaan itu.

Tambahnya, orang Cina yang ingin berjudi tidak boleh dihalang bagi melakukannya kerana ia "hanya haram bagi orang Islam"

"Orang Islam jangan berjudilah. Kalau dia pergi berjudi, tangkaplah. Sama juga (bila) orang Islam tidak makan babi.



"Kalau orang bukan Islam hendak makan juga, itu hak dialah," katanya.



Ditanya tentang khabar angin kerajaan mahu melindungi hartawan Vincent Tan yang didakwa membantu Umno dalam pilihan raya, sambil ketawa kecil, Dr Mahathir menafikan perkara itu.

"Tidak, Vincent Tan selama ini dia meniaga di luar negeri, di negeri Cina, di Vietnam, di Korea. Dia tak payah cari duit di sini," katanya.



NGO tak yakin pada Umno semata-mata

Tambahnya, lagi pun, Vincent telah mendermakan wang sebanyak 500 juta hasil penjualan Ascort Sport Sdn Bhd kepada kumpulan BERJAYA.

"Dan dana itu untuk semua orang, bukan untuk Umno.... Orang lain pun dapat. Saya fikir Vincent ini, bukan saja dia bagi duit pada Umno. Saya ingat dia bagi pada parti lawan pun sama.

"Saya ingat, (itu) hendak tentukan dia tak ada masalah (dengan dua-dua pihak). Orang perniagaan macam itulah, hati-hati, sebelah itu dia sokong, belah ini pun dia sokong," katanya.

Sementara itu, mengulas tindakan 45 NGO Melayu mengadakan perhimpunan di negeri itu hari ini, Dr Mahathir berkata ia menunjukkan mereka tidak lagi yakin kepada perjuangan Umno semata-mata.



"Mereka perlu menjadi kumpulan pendesak. Ini bermakna ada sesuatu yang tidak disenangi oleh orang Melayu," katanya.



"Saya khuatir. Orang Cina nampaknya tidak hendak sokong BN lagi. Dan jika tidak juga dapat sokongan daripada orang Melayu, kemungkinan BN akan kalah."




Sunday, June 13, 2010

TGNA Tegur Perwakilan Sindir Najib & Rosmah

Mursyidul Am PAS Datuk Nik Aziz Nik Mat menegur sikap perwakilan dalam muktamar parti itu yang menyindir Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak sebagai isteri kepada Rosmah Mansur.

Katanya, tindakan itu boleh menyakitkan hati orang lain dan menyebabkan perasaan dendam.

"Hendak suka bolehlah, tetapi menyakitkan hati. Bila sakitkan hati apa jadi?

"Hanya (mewujudkan) dendam sahaja akhirnya," katanya yang juga menteri besar Kelantan.

Semalam, ketika sesi perbahasan usul di muktamar PAS ke-56 di Pengkalan Chepa, seorang perwakilannya memperli Najib sebagai isteri kepada Rosmah.

Di kalangan penyokong pembangkang, perkara tersebut sering menjadi bahan gurauan, dipercayai ekoran penampilan Rosmah dilihat lebih 'agresif' berbanding isteri perdana menteri lain sebelumnya.

Menyampaikan ucapan penangguhannya tengah hari ini, Nik Aziz menjelaskan Islam mengajar umatnya memanggil seseorang itu dengan gelaran yang paling disukai dan amat disenanginya.

"Bila hendak sebut nama orang, kita (mesti) sebut nama yang paling disukainya, (misalnya) pakcik, ayah haji, yang amat berhormat.

"(Kesimpulannya) katalah pekataan yang amat disenangi," tambahnya.

Menurut menteri besar lagi, perkara itu selari dengan landasan hikmah dan dasar kesederhanaan dalam Islam.

PR Berpotensi Tumbang Di Selangor ~ Pengarah JPPP

Pakatan Rakyat berpotensi tewas di Selangor dalam pilihan raya umum akan datang sekiranya trend kemerosotan undi Melayu dan India di Hulu Selangor berterusan, kata Pengarah pilihan raya PAS, Abdul Halim Abdul Rahman hari ini.

Beliau menyuarakan kebimbangan itu ekoran kemerosotan 6 peratus undi Melayu dan 10 peratus undi India dalam pilihan raya kecil kawasan parlimen itu April lalu.

"Kalau trend ini berterusan, kerajaan Selangor dan PAS hanya akan tinggal 2 kerusi sahaja di negeri itu," katanya.

 
Menyampaikan ucapan penggulungan dalam muktamar ke-56 parti itu di Pengkalan Chepa hari ini, Abdul Halim berkata penentuan kemenangan dalam pilihan raya akan datang bergantung kepada sokongan 4 juta orang muda yang masih belum mendaftar mengundi.

Beliau juga mengingatkan kerajaan di negeri-negeri Pakatan dapat memainkan peranan bagi "membantu" menggerakkan parti di negeri masing-masing.

"Kekuatan di Kedah dan Selangor tidak sama seperti di Kelantan. (Ia) jauh kerana di Kelantan kerajaan banyak tolong gerakkan parti," katanya.

Mengulas fenomena di Kelantan - negeri kubu kuatnya - pula, Abdul Halim berkata, berdasarkan kemerosotan sokongan 6.3 peratus dalam pilihan raya DUN Manek Urai, PAS kini bergantung kepada 24 kerusi bagi mempertahankan penguasaan di negeri itu,

Beliau juga berkata, 18 lagi kawasan dalam negeri itu masih dikira "kawasan kelabu."

Tolong Beritahu Kepada UMNO ~ TGNA

Mursyidul Am PAS Datuk Nik Aziz Nik Mat berkata, bagi menjayakan perjuangan Islam, umat Islam masih perlu bergantung kepada masyarakat bukan Islam bagi menjayakannya.

Katanya, Nabi Muhammad - yang diibaratkannya sebagai "pemandu pertama" ajaran Islam - juga melakukannya pada zaman awal penyebaran agama Islam, termasuk mendapatkan perlindungan daripada bapa saudaranya Abu Talib yang tidak memeluk agama itu.

Mengaitkannya dengan politik semasa di mana PAS bergabung bersama parti bukan Islam seperti DAP, Nik Aziz berkata, tahaluf atau kerjasama politiknya dalam Pakatan Rakyat mengambil iktibar daripada sunah Rasulullah itu.

"Bagaimana hendak bawa Islam kalau timbul lagi isu tahaluf (kerjasama), dulu dengan Semangat 46, sekarang ini dengan DAP? (Hendak) marah kita kawan dengan DAP.

"Tolong beritahu pada Umno, bagaimana susah nabi (berjuang) sampai kena potong perkataan 'rasulullah' dalam perjanjian dengan Mekah. Sampai begitu Nabi buat asal Islam boleh bertahan," katanya yang juga menteri besar Kelantan.

Nik Aziz berkata demikian ketika menyampaikan ucapan penangguhan mursyidul am dalam muktamar PAS ke-56 bertemakan "Islam Adil untuk Semua" di Pengkalan Chepa petang ini.

Dalam perjanjian Hudaibiah antara Nabi Muhammad dan kafir Quraish, baginda terpaksa menggugurkan perkataan "rasulullah" sebagai gandingan namanya kerana bagi menjayakan 'gencatan senjata' dengan golongan itu.

Walaupun ditentang banyak sahabatnya, tindakan itu akhirnya membawa banyak faedah kepada kerajaan Islam yang baru bertapak di Madinah ketika itu.

Sementara itu, berucap selepas itu Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang pula kali ini konsisten menyuarakan pandangan yang sama dengan Nik Aziz, walaupun tahun lalu beliau sering dikaitkan dengan isu kerajaan perpaduan dengan Umno.

Abdul Hadi menjelaskan, kerjasama politik yang diamalkan dalam Pakatan - bersama PKR dan DAP - sekarang ini dibuat berdasarkan al-Qurdan dan diizinkan syarak.

"(Sebaliknya) kerjasama (dengan) umno dalam menggadaikan prinsip dan akhlak. Dan ia tidak boleh dijadikan contoh dalam Islam," katanya yang juga ahli parlimen Marang.

Katanya, berdasarkan al-Quran dan muzakarah ulama yang dirakamkan dalam kitab-kitabnya, umat Islam dibenarkan melibatkan masyarakat bukan Islam dalam urusan politik.

"Amalan politik dalam Islam berbeza dengan sembahyang. Dalam sembahyang jemaah, imam (mesti) Islam, makmumnya Islam.

"Dalam politik, pemimpinya Islam, (tetapi) petugasnya boleh diambil daripada kalangan Islam dan bukan Islam," kata Abdul Hadi lagi.

Dengan ucapan itu, muktamar PAS selama tiga hari melibatkan kira-kira 1,500 perwakilan mulai Jumaat lalu dengan rasminya ditangguhkan

Saturday, June 12, 2010

Catatan Muktamar PAS Ke 56

Salam perjuangan buat sahabat sekalian,

Tuan Guru Nik Abdul Aziz memulakan ucapan perasmian Muktamar Ulama', Pemuda & Muslimat dengan menegaskan bahawa perjuangan bukanlah satu pilihan sebaliknya ia adalah kewajipan yg wajib ditunaikan oleh setiap Muslim terhadap agama dan Tuhannya.Saya memahami taujihat tersebut sebagai sebuah tazkirah yang paling bermakna dalam ucapan Tuan Guru buat semua ahli dan pimpinan PAS bahkan ia adalah mesej yang jelas buat sekalian umat.

Dalam kelekaan ummah yang terus dibuai mimpi 'cinta dunia' serta hanyut dipukul ombak 'al wahnu', maka peringatan TGNA adalah ibarat guruh yang berdetum kuat dilangit lalu menggoncang hati dan perasaan agar terus menggenggam erat bara perjuangan serta mengemudi bahtera perjuangan sepanjang hayat sehingga sampai ke destinasinya ; menang atau syahid.

Rasulullah saw pernah mengingatkan bahawa kita pasti akan bersua wajah dengan satu saat di mana umat hanya mementingkat pangkat dan perut. Budaya gila dunia akhirnya menghancurkan umat serta melemahkan keyakinan terhadap janji-janji Allah SWT. Pemimpin gila dunia serta ulama' hamba dunia juga akhirnya merosakkan ummah. Betapa besarnya perjuangan kita untuk mengembalikan diri serta umat kepada keredhaan Allah SWT.

Tuan Guru juga memperingatkan ulama' agar senantiasa berada di hadapan dalam memandu ummah kepada kebenaran Islam. Umat Melayu dalam negara tercinta ini mesti disirami 'segera' dengan siraman kebenaran Islam. Faham yang memisahkan antara agama dan kehidupan telah terbukti menjadi racun yang merosakkan agama,bangsa dan negara.

TGNA memetik ucapan Hujjatul Islam al Imam al Ghazali 'alaihi rahmatul Baari bahawa ulama' adalah garam Allah di muka bumi. Bererti ulama' adalah penyelamat umat dari kerosakan seperti garam yang menyebabkan ikan tahan lama dengan kemasinannya.Kata TGNA, bagaimana pula jika ulama' itu sendiri tidak masin?.

Akhirnya TGNA mengingatkan kita para pejuang agar mengikhlaskan segala kerja buat kita untuk Allah semata-mata tidak kerana yang lainnya. Saya kira, inilah pesanan yang paling penting yang akan menjadi vitamin kepada kepada untuk terus cergas cerdas memacu perjuangan kerana perjuangan kerana selain Allah itu pasti akan kecundang di dunia dan lebih-lebih lagi di akhirat.

Tuesday, June 8, 2010

Selamat Bermuktamar Kali Ke 56

Salam buat semua ikhwah filLah,

Jam 5 pagi besok saya dan beberapa sahabat akan bertolak ke Kota Bharu untuk sesi Muktamar Pemuda PAS Pusat yang Majlis Perasmian serentak Muktamar 3 Dewan sayap perjuangan PAS akan dirasmikan oleh Tuan Guru Mursyidul Am di PUTIK malam esok insya Allah. Muktamar Penuh Dewan Pemuda PAS Pusat akan berlangsung di Kelantan Trade Centre pada 10 Jun (Khamis). Selagi lagi ukhuwwah antara pendokong jamaah Islam ini akan bertaut kembali dan semoga Allah SWT akan mempermudahkan segalanya serta memberi petunjuk serta redhaNya.

Muktamar tahun ini akan berlangsung di tengah-tengah harapan Ummah agar PAS akan terus memacu segala usaha dan kudratnya yang ada untuk terus mendaulatkan Islam dalam setiap kerja buatnya. Di saat umat diganyang musuh tanpa belas kasihan serta syariatnya yang semakin terpinggir, diabaikan dan dihina bahkan oleh orang Islam sendiri, maka PAS mesti memimpin umat agar bangkit dengan kesyumulan serta hikmahnya dalam bersiyasah dan berdakwah. Kawan-kawan kita dalam PR juga nampaknya mahu melihat kemampuan kita memimpin PR kea rah mencapai kemenangan serta menegakkan keadilan. Sudah barang pasti bahawa tiada keadilan melainkan dengan Islam.

Ahli-ahli dan pendokong perjuangan PAS juga mahu memetik buah dari Muktamar kali ini. Taujih dan pengarahan terbaru dari kepimpinan sudah tentu itulah yang dinantikan. PAS sudah begitu lama dalam persada perjuangan. Harapnya PAS tidak akan melupai perjuangan ikhwah yang telah mendahului kita dengan iman dan kesabaran mereka dalam memperteguhkan dasar dan prinsip perjuangan. Dalam kita meraikan kehendak pembaharuan dalam perjuangan, kita harus juga memelihara dan menghormati mereka yang mendahului kita dalam perjuangan ini. Bahkan, Maulana Abil Hasan An Nadawi menyarakan agar kita menghimpunkan antara semangat baru yang bermanfaat serta pandangan serta pengalaman mereka yang terdahulu yang masih sesuai dengan tuntutan dan keadaan semasa.

Akhir sekali, semoga Muktamar kali ini akan menjernihkan kekeruhan, memperteguhkan tautan hati dan perasaan serta menjitukan semangat perjuangan kita untuk terus beramal dan bekerja demi Islam tercinta.

Friday, June 4, 2010

Soalan Pertama ; DIMANA ISLAM PD MASA ITU ?

Tulisan asal ; Akhuna al Fadhil Ustaz Nik Muhammad Abduh Nik Abdul Aziz.

Saya ingin berkongsi dengan anda untuk membuat penilaian ke atas perkara – perkara berikut:

1) Di mana letaknya Islam ketika para pemimpin UMNO menghalalkan judi yang terbaru ini?

Adakah mereka menerima pengharaman Islam terhadap judi tetapi tetap menghalalkannya? Atau, mereka sebenarnya telah ingkar terhadap pengharaman itu di dalam hati lalu menghalalkannya?

Dengan kes – kes pelesenan judi yang tak pernah lekang daripada perlakuan UMNO yang terus menghalalkannya dari dulu sehingga kini dan tiada langsung usaha ke arah menghapuskannya secara total, hampir – hampir kelihatan bahawa para pemimpin besar UMNO seolah – olah beriman dan yakin bahawa judi adalah halal dan mesti dihalalkan permainannya, pendapatannya dan kesannya juga.

Jika ini, maka jelas ia adalah perang terhadap Allah dan hukumnya. Jika ini, iman UMNO adalah tertanggal, runtuh dan kosong. UMNO dengan itu adalah sekularis totok setotok watak Kamal Ataturk, bapa sekular Turki lampau dan partinya.

Tetapi, jika dilihat kepada watak UMNO daripada sisi terbalik yang bercakap mengenai ugama Islam dan kepentingannya, juga perlaksanaan projek – projek ke arah kemajuan Islam dan juga kelantangan beberapa pemimpinnya yang turut menolak judi dan penghalalannya, maka adalah salah untuk membenarkan telahan bahawa UMNO sebenarnya telah menolak pengharaman judi oleh ugama.

Jika begitu, UMNO dihinggap penyakit nifaq yang jelas. Ia telah menghalalkan judi berkali – kali dan tidak pernah berhenti menghalalkannya. Tetapi ia menutup keberanian dan kejalangannya ke atas agama itu dengan kempen – kempen ke arah kehidupan Islami yang sihat, malah menghidupkan sebahagian syiarnya yang agung seperti pembinaan masjid, pusat pengajian Islam, Tabung Haji dan sebagainya.

Inilah nifaq yang tulen. Ini lidah bercabang yang terhina di dalam beragama. Kita menjadi semakin hampir untuk membenarkan hukuman ini.

Tetapi jika anda masih keliru dan enggan menerima penghukuman nifaq ke atas UMNO disebabkan kekeliruan dan kesamaran yang masih menghantui, maka tiada lagi buat UMNO selain kefasiqan yang nyata.

Fasiq kerana ia secara terang – terang menghalalkan apa yang diharamkan Allah secara terang – terang juga. Hanya yang menyelamatkan UMNO adalah soal hati dan batinnya yang sukar dibaca dan sering berubah – ubah di antara patuh dan ingkar.

Fasiq adalah keluar daripada ketaatan secara nyata. Menghalalkan judi dengan melesenkannya sebagai perniagaan untuk mengaut keuntungan adalah keluar daripada ketaatan kepada Allah yang nyata.

Jika anda tetap keliru menghukum UMNO sebagai fasiq dalam kes ini, maka anda sebenarnya keliru terhadap iman di dada anda sendiri. Adakah anda seorang yang beriman kepada Allah?

Seorang muslim tidak mungkin keliru untuk berperang bagi pihak Allah. Saya adalah daripadanya dengan izin dan rahmatNya. Semoga anda juga.

12 Kejahatan YAHUDI Yang DiDedahkan Oleh Al Quran

Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah seperti berikut:

1. Menuduh Nabi Musa punya penyakit kusta karena tidak mau mandi bersama mereka. (AL Ahzab:69)

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (Yahudi) yang telah mencaci Nabi Musa, lalu Allah membersihkannya dari segala cacian yang mereka katakan; dan adalah Dia seorang yang mulia di sisi Allah.”

2. Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (Al Baqarah:93)

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengikat perjanjian setia dengan kamu semasa Kami angkatkan bukit Tursina itu ke atas kamu (sambil Kami berfirman): “Ambilah (dan amalkanlah ajaran Kitab Taurat) Yang Kami berikan kepada kamu itu dengan bersungguh-sungguh, dan dengarlah (Apa Yang diperintahkan kepada kamu dengan mematuhinya)”. mereka menjawab: “Kami dengar, dan Kami menderhaka”. sedang kegemaran menyembah (patung) anak lembu itu telah mesra dan sebati di dalam hati mereka, Dengan sebab kekufuran mereka. Katakanlah (Wahai Muhammad):” amatlah jahatnya apa yang disuruh oleh iman kamu itu kalaulah kamu orang-orang yang beriman”.”

3. Tidak mahu beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (Al Baqarah:55 dan An Nisa':153)

“Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sehingga Kami dapat melihat Allah dengan terang (dengan mata kepala kami)”. maka kerana itu kamu disambar petir, sedang kamu semua melihatnya.”

“Ahli Kitab (kaum Yahudi) meminta kepadamu (Wahai Muhammad) supaya Engkau menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. (janganlah Engkau merasa pelik), kerana Sesungguhnya mereka telah meminta kepada Nabi Musa lebih besar dari itu. mereka berkata: “(Wahai Musa) Perlihatkanlah Allah kepada Kami dengan nyata (supaya Kami dapat melihatnya dan percaya kepadaNya)”. lalu mereka disambar oleh petir Dengan sebab kezaliman mereka (menderhaka kepada Allah); kemudian mereka pula menyembah (patung) anak lembu sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (mukjizat), lalu Kami maafkan mereka dari perbuatan yang sedemikian itu (ketika mereka bertaubat). dan Kami telah memberi kepada Nabi Musa kekuasaan yang nyata (untuk mengalahkan kaum yang kafir itu).”
 
4. Merubah perintah Allah.

“Dan (kenangkanlah) ketika Kami berfirman: “Masuklah kamu ke bandar ini, kemudian makanlah dari benda-benda yang ada di dalamnya Dengan sepuas-puasnya, apa sahaja yang kamu sukai. dan masuklah kamu melalui pintunya dengan tunduk (merendah diri); dan (mintalah ampun dengan) berkata: ‘ Ya Allah ampunilah dosa Kami ‘; supaya Kami ampunkan kesalahan-kesalahan kamu, dan Kami akan tambah pula pahala orang-orang yang berbuat baik”.”

“Kemudian orang-orang yang zalim (penderhaka) itu mengubah perkataan (perintah kami) yang dikatakan kepada mereka dengan melakukan sebaliknya; maka Kami turunkan ke atas orang-orang yang zalim itu bala bencana dari langit, dengan sebab mereka sentiasa berlaku fasik (menderhaka).”

5. Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (Al Baqarah:67)

“Dan (ingatlah), ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh supaya kamu menyembelih seekor lembu betina”. mereka berkata: “Adakah Engkau hendak menjadikan Kami ini permainan?” Nabi Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah daripada menjadi salah seorang dari golongan yang jahil (yang melakukan sesuatu yang tidak patut)”.”

6. Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (Al Baqarah:79)

“Kecelakaan besar bagi orang-orang yang menulis Kitab Taurat dengan tangan mereka (lalu mengubah Kalam Allah dengan rekaan-rekaan mereka), kemudian mereka berkata: “Ini ialah dari sisi Allah”, supaya mereka dengan perbuatan itu dapat membeli keuntungan dunia yang sedikit. maka kecelakaan besar bagi mereka disebabkan apa yang ditulis oleh tangan mereka, dan kecelakaan besar bagi mereka dari apa yang mereka usahakan itu.”

7. Memutar-mutar lidahnya untuk meyakinkan bahawa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (Ali Imran:78)

“Dan sesungguhnya, di antara mereka (Ahli Kitab itu) ada (Ketua-ketua ugamanya) yang memutar-mutar lidahnya semasa membaca Kitab Taurat (dengan mengubah maknanya), supaya kamu menyangkanya sebahagian dari Kitab Taurat padahal ia bukanlah dari Kitab itu. dan mereka pula berkata: “(Bahawa) ia adalah (datangnya) dari sisi Allah”, padahal ia bukanlah dari sisi Allah; dan mereka pula tergamak berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui (bahawa mereka adalah berdusta).”

8. Mengubah Firman Allah. (Al Baqarah:75)

“(Sesudah kamu - Wahai Muhammad dan pengikut-pengikutmu - mengetahui tentang kerasnya hati orang-orang Yahudi itu) maka bolehkah kamu menaruh harapan bahawa mereka akan beriman kepada seruan Islam yang kamu sampaikan itu, padahal sesungguhnya telah ada satu puak dari mereka yang mendengar Kalam Allah (Taurat), kemudian mereka mengubah dan memutarkan maksudnya sesudah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui (bahawa perbuatan itu salah)?”

9. Menyembah patung sapi. (Al Baqarah: 51 dan 92)

“Dan (kenangkanlah) ketika Kami berjanji kepada Nabi Musa (untuk memberi Taurat kepadanya sesudah ia bersiap selama) empat puluh malam. Kemudian, setelah ia pergi, kamu menyembah (patung) anak lembu, dan kamu sebenarnya orang-orang yang zalim (terhadap diri sendiri).”

“Dan sesungguhnya telah datang kepada kamu Nabi Musa membawa keterangan-keterangan (mukjizat) kemudian kamu menyembah (patung) anak lembu sepeninggalannya, dan kamu (dengan perbuatan itu) adalah orang-orang yang zalim.”

10. Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (Al Maidah:64)

”Dan orang-orang Yahudi itu berkata: “Tangan Allah terbelenggu (bakhil - kikir)”, tangan merekalah yang terbelenggu dan mereka pula dilaknat dengan sebab apa yang mereka telah katakan itu, bahkan kedua tangan Allah sentiasa terbuka (Nikmat dan kurniaNya luas melimpah-limpah). ia belanjakan (limpahkan) sebagaimana yang ia kehendaki; dan Demi sesungguhnya, apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu akan menjadikan kebanyakan dari mereka bertambah derhaka dan kufur; dan Kami tanamkan perasaan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari kiamat. tiap-tiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya; dan mereka pula terus-menerus melakukan kerosakan di muka bumi, sedang Allah tidak suka kepada orang-orang yang melakukan kerosakan.”

11. Menuduh Allah itu faqir. (Ali Imran:181)

”Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) Yang mengatakan: bahawasanya Allah miskin dan kami(yahudi) ialah orang-orang kaya. Kami (Allah) akan menuliskan perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh Nabi-nabi dengan tidak ada alasanyYang membenarkannya, dan Kami akan katakan kepada mereka: “Rasalah kamu azab seksa Yang sentiasa membakar –”

12. Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (Al Maidah:24)

”Mereka (Menolak dengan) berkata: “Wahai Musa, Sesungguhnya Kami tidak akan memasuki negeri itu selama-lamanya selagi kaum itu masih berada di dalamnya; oleh itu pergilah Engkau bersama Tuhanmu dan perangilah mereka. sebenarnya Kami di sinilah duduk menunggu”

Tulisan asal oleh : Al Fadhil Ustaz Khairul Azmi - Mudir Ma'had Darul Fikri Kuantan.