Friday, July 18, 2008

4 Sikap Terhadap Syariat


BismilLah,walhamdulillah,wassolatu wassalamu ‘ala Saiyyidina Rasulillah, wa ‘ala alihi wa ashabihi waman tabi’ahum ila yaumiddin, wa ba’du :

SALAM ISLAH & SALAM PERJUANGAN,

Kejayaan Islam dalam mentarbiyah dan mendidik manusia tidak dapat dinafikan lagi. Telah terbukti sepanjang sejarah dunia kehebatan dan kekuatan Islam dalam membawa perubahan dan merubah alam ini supaya tunduk kepada Allah SWT. Contoh kejayaan Islam ialah apa yang dapat kita perhatikan kepada peribadi Saiyyiduna Umar al Khattab radhiyallahu ‘anhu. Semasa beliau menjadi khalifah yang ke 2 selepas Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu kita dapat lihat tiga contoh keperibadian yang terhasil dari didikan Islam terhadap manusia. Pertama ; kesederhanaan Umar dalam pemerintahannya. Bukan senang untuk bersederhana terutamanya ketika menjadi seorang pemimpin dan menjawat jawatan tertinggi negara. Tambahan pula ketika itu, kerajaan Islam semakin luas dan harta kekayaan negara melimpah ruah. Kedua ; keteladanan yang ditunjukkan oleh Umar dalam kehidupan yang tidak lain dan tidak bukan adalah kerana dididik dengan tauladan yang dilihat dan dipelajari dari Rasulillah SAW. Di waktu malam dia akan keluar melihat keadaan rakyat. Ketika inilah dia bertemu dengan anak gadis penjual susu yang jujur dan bertaqwa kepada Allah lalu dikahwinkan dengan anaknya ‘Ashim yang melahirkan cicitnya Umar Ibn Abdil Aziz. Ketiganya; sifat al ithar (melebihkan orang lain dari diri sendiri) yang terpancar dari peribadi Umar ketika dia berucap “ Jika sekiranya rakyat kelaparan maka akulah orang pertama yang akan merasai kelaparan tersebut. Jika sekiranya rakyat kekenyangan maka akulah orang terakhir yang akan merasai kekenyangan tersebut”. Ini terbukti ketika berlaku kekurangan makanan pada tahun yang disebut sebagai ‘ayyam ar ramadah’ sekitar tahun 13-14 hijrah. Umar menolak daging,minyak sapid an pelbagai makanan lazat yang lain sehingga dipastikan rakyat dapat menikmatinya bersama. Ketika dicedokkan bahagian yang paling enak dari daging unta yang disembelih pada tahun tersebut dia uga memerintahkan agar segera diagihkan kepada rakyat sambil menyebut “Bagaimana aku boleh mengetahui keadaan rakyat sedangkan tidak tertimpa ke atasku apa yang mengenai mereka”.

SIKAP TERHADAP SYARIAT ALLAH SWT

Al Quran menyebutkan serta menegaskan beberapa perkara yang WAJIB dijadikan sikap setiap Muslim ketika berhadapan dengan syariat dan hukum atau perintah Allah SWT :

Pertama : Tidak keberatan atau tidak rasa berat hati ketika melaksanakan perintah Allah SWT. Sikap merasa berat ketika diminta patuh kepada syariat Allah SWT adalah merupakan perhiasan orang munafiq. Itulah ciri-ciri utama sikap dan kehidupan orang yang tidak jujur dalam keimanan seperti mereka. Firman Allah SWT :

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” An Nisa’: 65

Kedua : Tidak membantah hukum dan syariat Allah. Inilah sifat paling istimewa para sahabah (rahmat dan redha Allah untuk mereka sekaliannya) yang telah hidup subur dalam jiwa mereka. Mereka menuangkan gelas-gelas dan kantung-kantung arak dengan segera dan tanpa bantahan ketika turun perintah pengharamannya. Para wanita di kalangan sahabiyah segera mengambil kain menutup aurat mereka ketika turun perintah berhijab. Ketahuilah bahawa tidak akan membantah hukum dan syariat Allah melainkan mereka yang telah rosak aqidah dan keyakinannya. Firma Allah SWT :

67. Bagi tiap-tiap umat Telah kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, Maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) Ini dan Serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
68. Dan jika mereka membantah kamu, Maka Katakanlah: "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan".
Surah al Hajj : 67-68

Ketiga :Mengikuti & mentaati adalah buah dari rasa kasih dan cinta terhadap Allah SWT tuan punya dunia dan syariat yang diturunkan kepada manusia. Tidak ada pilihan bagi kita makhluk yang hidup dengan ihsan Allah SWT melainkan mentaati seluruh perintah Allah SWT. Gejala memilih-milih dalam ketaatan ini adalah satu sikap yang tidak disukai oleh Allah . Kerana sikap inilah Bani Israel dikutuk oleh Allah SWT. Sifat ikut dan taat inilah kunci keberuntungan seorang Mukmin . Firman Allah SWT :

“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.” Al Jaatsiyah : 18

Keempat : Menyebarkan dan menegakkan syariat adalah tugas utama umat Muhammad SAW. Pengorbanan yang tertinggi untuk maksud ini adalah merupakan keistimewaan umat ini. Inilah sifat keimanan yang agung sebagai tanda jujur dan ikhlas dalam ubudiyah kepada Allah SWT. Firman Allah SWT :

“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.” As Shof : 9

KESIMPULAN :

Ketegasan sikap dan prinsip aqidah yang jelas adalah keistimewaan umat ini. Inilah yang membezakan seorang mukmin dengan munafiq yang paling dikhuatiri oleh Nabi SAW. Jika semua sikap ini terpupuk dengan baik dalam jiwa kita maka sudah barang tentu kita akan mencapai kehidupan yang cemerlang di dunia dan akhirat. Kita akan kembali menjadi tuan di atas muka bumi ini. Dan generasi seperti inilah yang akan diwariskan bumi ini kepada mereka oleh Allah SWT. Inilah generasi kemenangan!.







No comments: